Wednesday, 27 March 2013

Mengukir Sejarah


Mengukir Sejarah Dengan Naskah

            Sejarah memang menjadi bagian yang sangat-sangat penting dalam peradaban ini. Siapa yang tidak mempunyai sejarah dalam perjalanannya. Semua pasti memiliki sejarahnya masing-masing. Karena dari sejarahlah kita dilahirkan didataran ini, dan karena sejarahlah semuanya menjadi terhormat. Kita terlahir dari sejarah dunia, dan sekaranglah saatnya kita mengukir sejarah didunia. Banyak cara untuk kita bisa mengukir sebuah sejarah, tidak perlu dengan peperangan yang mengakibatkan pecah. Masa kini dengan masa lalu sangatlah jauh berbeda, memang, orang-orang yang tersimpan dalam memori sejarah kita adalah orang-orang yang perkasa dalam peperangan. Namun itu masa lalu, tinggalkan saja masa lalu, tetapi jangan lupakan masa lalu. Karena masa lalu melahirkan masa kini. Lalu, apa cara yang paling mudah untuk menjadi salah satu pengukir sejarah?
            Cara yang paling mudah untuk mengukir sejarah yaitu dengan naskah. Hebat bukan! Hanya dengan sebuah naskah kita bisa mengukir sebuah sejarah. Naskah proklamasi kemerdekaan negara republik Indonesia, menjadi bukti bahwa dengan sebuah naskah kita bisa mengukir sebuah sejarah. Ini salah satu dari sekian banyak naskah yang dijadikan sebuah sejarah. Anda bisa membuat sebuah naskah yang bisa menggemparkan sejarah dunia. Naskah adalah rangkaian sebuah tulisan, dengan menulis kita bisa tertulis. Mulai dari nama anda sendiri, hingga kehidupan anda yang pahit sekali pun.
            Menulis bukan merupakan sebuah potensi diri. Bagi anda yang masih termenung untuk menemukan sebuah naskah dalam diri anda, itu sangat salah sekali. Termenung hanya akan menghasilkan omong kosong belaka. Mulailah untuk mengukir sebuah sejarah dengan naskah. Tidak ada dalam sebuah cerita, satu perusahaan bisnis instan dalam kejayaannya. Semua berawal dari langkah kecil, sehingga menghasilkan langkah besar. Lihat seorang bayi yang sedang belajar berjalan, mereka memulainya dari merangkak, kemudian berpegangan atau dituntun oleh orang tuanya. Sehingga ia bisa berjalan dengan senyumnya yang riang, bahkan ia bisa berlari kesana kemari.
            Jangan berpikir saya tidak akan pernah bisa. Berpikirlah bahwa saya bisa dengan potensi yang ada. Ketika anda belajar menaiki sepeda, apakah anda berpikir saya tidak punya potensi untuk belajar naik sepeda?! Apakah anda berpikir pasti saya terjatuh dan terluka?! Begitu juga dalam hal pembuatan naskah, tidak ada satu manusia pun yang bisa langsung membuat naskah, walau sekarang ia adalah penulis terkenal dalam sejarah. Mereka sama seperti bayi yang sedang belajar berjalan, yang harus merangkak terlebih dahulu. Kemudian terjatuh yang sehingga harus dituntun oleh kedua orang tuanya. Dan mereka juga sama seperti anda yang sedang belajar menaiki sebuah sepeda, mereka tahu akan mengalami kecelakaan terjatuh. Namun mereka tidak menghiraukan hal tersebut, yang akan menghalang-halangi naskah pertama mereka. Maka darinya mari kita menjadi bayi yang sedang belajar menulis sebuah naskah.
            Mulailah dari sekarang. Sebuah ide yang terdapat dalam pikiran anda akan mudah terhapus, ketimbang ide anda yang telah tertulis dalam kertas. Jika anda tidak memulainya dari sekarang, maka akan musnahlah ide anda dalam lamunan. Disini anda hendaknya meniru seorang pebisnis, ketika mereka menemukan sebuah ide brilian, maka mereka dengan sendirinya langsung menerapkan ide tersebut. Begitu juga seorang penulis terkenal, mereka selalu menuliskan apa yang melintas dalam pikirannya. Maka darinya, mereka selalu menemukan ide-ide yang bisa menghibur pembaca. Apa ide anda? Tuliskan sekarang juga.
            Diakhir cerita, anda akan menjadi seorang pengukir sejarah dengan naskah-naskah anda, yang diawali ide-ide kreatif pemikiran anda. Karena seorang penulis naskah bukan terlihat dari potensi mereka, namun penulis terbentuk dari ide-ide kreatif yang melahirkan naskah-naskah yang menjadi sejarah. Rasakan seperti anda sedang belajar menaiki sepeda kembali, yang tidak menghiraukan apa kelak yang akan terjadi. Lakukan penulisan naskah anda seperti seorang bayi yang sedang belajar berjalan kesana kemari. Tuntun diri anda untuk terus menghasilkan sebuah naskah. Ingat, tidak ada satu perusahaan bisnis yang langsung meraih keuntungan yang besar. Semuanya berasal dari langkah kecil yang menghasilkan langkah besar. Mari kita ukir sejarah dengan naskah.   

No comments:

Post a Comment