Sunday, 30 March 2014

BERLATIH



LATIH TERUS POTENSIMU!

“Kami melewati sesi latihan yang sulit selasa lalu karena belum terbiasa dengan kondisi iklim di Asia, tapi kami tetap berusaha menjaga konsentrasi” kata Wenger –pelatih Arsenal- [1]

Kata orang kebanyakan, termasuk kata pelatih Arsenal yang akrab disapa dengan The Professor tadi, bisa itu karena terbiasa kawan. Bener nggak ya! Coba piker-pikir bentar dech, renungkan apa kata seorang Arsene Wenger di atas. Kalau dipikir-pikir emang bener gitu adanya dech kawan!
Bayangkan saja, seorang balita yang merangkak supaya bisa berjalan sampai ia bisa berjalan, mereka mesti membiasakan terus berjalan, dengan berlatih menguatkan kedua kakinya untuk berdiri, dan pastinya membutuhkan konsentrasi yang tinggi. Sehingga ia yakin dalam jalannya, bahkan bila sudah terbiasa, mereka bisa saja lari dengan sekencang-kencangnya.
Sama saja kayak pemain sepakbola, mereka bisa karena terbiasa. Biasa bersama bola, biasa menendang bola, dan biasa juga dengan panasnya bola matahari. Jangan khawatir kawan, kita juga bisa ko berlari kaya bayi tadi, terus kita juga bisa saja bermain bola kaya pesepak bola top dunia. Caranya guampang banget kawan, yang penting kita terbebas dulu nih sama yang namanya kebiasaan kita, yaitu malas.
Kita udah biasa kan, dengan sifat malas kita! Sehingga malas itu menjadi karakter kita sendiri, jadi ciri khas kita sehari-hari. Nah, supaya tidak terbiasa lagi dengan malas yang terus menghantui, kita mesti biasakan diri untuk mengembangkan kehebatan kita kawan, dengan apa? Ya pastinya dengan melatih terus potensi besar kita dong.
Kaya pemain bola yang satu ini nih kawan, “Saya harus berlatih keras supaya bisa selalu jadi yang pertama. Maklum, di surat kontrak tidak tertulis siapa yang akan menjadi kiper utama,” kata Rafael –penjaga gawang muda klub Italia, Napoli—.[2]
Kamu lihat kan, apa kata seorang Rafael? Katanya, kalau mau jadi yang pertama itu mesti berlatih keras. Jangan malas-malasan, kalau malas terus kapan mau terpilih jadi yang pertama! Kayanya nggak bakalan kepilih dech, masuk daftar yang diperhitungkan saja kemungkinannya sangat kecil, apa lagi mau dipilih menjadi yang utama. Maka darinya, buang dech rasa malas jauh-jauh, jangan biarkan rasa yang merugikan itu menghampiri kamu lagi.
Lalu, bagaimana cara melatihnya? Aduuh kawan, kamu bener-bener nggak tau cara melatihnya!? Ya ampiun, melatihnya itu gampang saja. Contohnya gini, ada orang yang mau jualan gado-gado, tau kan gado-gado itu apa? Otomatis dong, orang tadi itu harus mempunyai potensi rasa yang bener-bener calon pemebeli meminatinya, iya nggak!


[1] Harian olah raga Top Skor: Sabtu-Minggu, 20-21 Juli 2013, Vol. 09, Edisi 159 hal. 04
[2] Harian olah raga Top Skor: Sabtu-Minggu, 20-21 Juli 2013, Vol. 09, Edisi 159 hal. 06

No comments:

Post a Comment