Tuesday, 26 November 2013

Seperti Udara Kasih Yang Engkau Berikan



“Seperti Udara Kasih yang Engkau Berikan”

            Sempat dipusingkan dengan pilihan mana yang diinginkan, akhirnya mama tidak bisa menolaknya lagi saat Tuhan memberikan dia kepada mama sebagai makhluk yang mesti mama jaga dan bina. Sembilan bulan dalam kandungan, laki-laki atau pun perempuan, dia tetap si buah hati yang harus selalu mama jaga hingga akhir zaman. Ini kesempatan bagi mama sebagai orang tua untuk memperjuangkan seorang pemimpin yang akan merubah masa depan bangsa. Satu langkah besarnya ada pada langkah kecil mama, terutama mama yang harus mengajarkan dan membimbing dia dengan tanpa mengenal putus asa. Karena dia akan selalu terpengaruh oleh semangat mama yang membara dalam mendidiknya, yang akan ia tiru selamanya. Datangnya si peniru ulung ini membuat mama menjaga setiap geraknya, sehingga ia tidak meniru satu hal pun yang kurang baik dari mama.
            Sejak dalam kandungan pun, mama harus memperhatikan kebaikan untuknya. Asupan nutrisi yang memadai menjadi pilihan utama dalam menjaganya sejak itu juga. Ini menjadi rencana yang memerlukan pemikiran matang dan aksi yang serba hati-hati. Memperhatikan semuanya sudah menjadi agenda untuk menyambut permata mama yang begitu indahnya.  Mama tidak berharap ia harus seperti ini dan itu, bagaimana pun ia adalah masa depan mama, yang akan membawa mama pada kebahagiaan dua kehidupan yang nyata. Rencana mama hanya menginginkan dia menjadi menusia seutuhnya, bisa belajar berbagi dengan sesama. Menganggap semua sama, tidak ada bedanya, sehingga ia bisa bergaul dengan leluasa.
            “Dunia ini luas” kata mama, dunia tidak sebatas pandangan mata mama yang memang hanya sampai disana. Telunjuk mama telah menggambarkan bagaimana luasnya dunia ini, menunjuk ke semua arah yang tiada tepi. Memandang dengan mata hanya akan mengantarkannya pada tempat terdekat dengan mama, artinya, rencana masa depan mama untuk mereka hanya sejauh pandangan mata. Berbeda dengan memandang kedepan dengan telunjuk mama, telunjuk mama bisa menembus segala arah, yang menghalangi sekali pun. Telunjuknya bisa mengantarkan si peniru berada jauh di tempat yang tinggi, bahkan ke tempat yang jarang orang sambangi. Sungguh mulia rencana mama bagi mutiara hatinya.
            Bagai gemericik hujan yang membasahi tanah, yang menjadikan tumbuhan segar karenanya. Begitulah rencana mama yang di selimuti kain kasih sayang yang tiada tara. Sang mutiara tidak sadar bahwa ia akan masuk pada jalan panjang penuh keindahan. Namun ia akan menikmati dengan tenang atas semua rencana mama. Dengan adanya mama yang selalu mengasihi dengan kasihnya, sang mutiara akan terlindungi dari kuman-kuman kehidupan, godaan-godaan hidup yang begitu berat untuk dihadapi, akan terasa ringan dengan bimbingan mama disampingnya. Oleh karenanya, mama selalu menjadi nomor satu yang ada di hati bagi setiap anak-anaknya.

No comments:

Post a Comment