Tuesday, 30 April 2013

BENAR-BENAR


Benar-benar Penyempurna
           
Tidak ada satu orang pun yang memiliki akhlak sempurna, sesempurna akhlak Rosulullah. Tidak ada satu kitab pun yang sempurna, sesempurna kitab al-qur’an yang mulia. Dan tidak ada satu agama pun yang sempurna, sesempurna agama Islam yang menjadi rahmat bagi kita semua. Islam, memang diturunkan dihamparan dunia ini untuk menyempurnakan agama-agama terdahulu. Serta alqur’an adalah kitab penyempurna kitab-kitab terdahulu, seperti zabur pada Nabi Daud a.s, taurat pada Nabi Isa a.s dan injil pada Nabi Musa a.s. Ini semua sudah menjadi fakta umum bagi seorang muslim di dunia, namun dibalik semua penyempurnaan itu ada satu fakta menarik yang berhubungan dengan agama penyempurna ini, yang belum atau jarang nampak dalam dunia sekitar kita. Lalu apakah fakta tersebut?
Wanita, khususnya seorang muslimah, identik dengan sehelai kain yang terpasang dengan rapi diwajah halusnya, itu adalah warisan kaum-kaum terdahulu. Bahkan yang paling tidak disangka-sangka, memakai sehelai kain atau yang sering kita sebut dengan istilah kerudung pada wajah seorang wanita, adalah satu hal yang wajib bagi semua wanita di dunia ini. Walau pun dia berasal dari golongan non-muslim yang kurang diwajibkan ketimbang seorang muslim. Karena kerudung adalah satu lambang kehormatan bagi seorang wanita, entah itu seorang muslim yang diwajibkan atau pun non-muslim yang kurang berkewajiban untuk menerapkannya.
Wanita dari golongan non-muslim ini, memakai kerudung adalah warisan dari kepercayaannya yang kepercayaan itu berasal dari kepercayaan-kepercayaan terdahulu sebelum islam terjun untuk menyempurnakannya. Mereka sepakat bahwa, kerudung adalah satu lambang yang mengekspresikan untuk menjaga kehormatan mereka didepan seorang laki-laki. Dan ada juga yang memakainya sebagai tanda ia berasal dari golongan yang terhormat. Inilah faktor, kenapa seorang wanita diwajibkan -dalam islam- memakai kain tadi atau kerudung.
Sejarah mengatakan bahwa, pada zaman yunani kuno sekitar 1000 tahun sebelum masehi yang lalu. Bila seorang wanita keluar dan berbusana chiton (sebutan pakaian pada zaman itu) dan kerudung yang menutupi rambutnya, itu adalah satu ekspresi untuk mendapatkan satu penghormatan dari seorang laki-laki. Kemudian, bila seorang wanita keluar rumah tanpa berbusana chiton dan berkerudung yang paling utamanya, maka mereka akan disamakan dengan seorang wanita prostitusi.
Bersambung pada zaman Yahudi, masih sekitar 1000 tahun sebelum masehi. Dalam ajaran yahudi ini, baik kaum yahudi yang berdasarkan kitab taurat atau pun kaum yahudi yang berdasarkan zionis, keduanya sama-sama mengusung satu kewajiban bagi seorang wanita, yaitu kewajiban seorang wanita dalam pemakaian kerudung. Ajaran ini mengatakan, bagi seorang wanita diwajibkan untuk memakai kerudung, khususnya ketika mereka ingin keluar dari rumah-rumah mereka. Bagi siapa saja wanita yang ketika keluar rumah tidak memakai kerudung tadi, maka, jika ia sudah bersuami, suaminya diperbolehkan untuk menceraikan wanita tersebut tanpa harus membayar mahar. Dan tahukah kalian, busana burqa dan niqab –busana yang dipakai oleh kebanyakan muslimah saat ini, yang hanya menampakan mata mereka dan tubuhnya utuh terbungkus dengan kain- itu adalah busana wanita yahudi ortodoks. Ini memberikan arah arah bahwa islam benar-benar penyempurna dari ajaran mereka.
Masih termenung dalam sejarah, coba kita lihat sejarah tentang penyempurnaan agama islam terhadap kerudung untuk ketiga kalinya. Pada zaman kristen diterangkan dalam kitabnya yang bernama korintus 11 ayat 5-15 yang berbunyi, “tetapi tiap-tiap perempuan yang berdo’a atau bernubuat dengan kepala yang tidak berkerudung, menghina kepalanya, sebab ia sama dengan perempuan yang dicukur rambutnya...” kalian coba lihat di gereja-gereja yang disana terdapat perempuan kristiani atau yang lebih dikenal dengan sebutan biarawati, mereka adalah umat kristen yang taat. Dan yang paling mereka taati adalah kewajiban mereka memakai kerudung, lagi-lagi ajaran ini disempurnakan oleh islam. Perjalanan sejarah ini menjelaskan kepada kita, bahwa islam benar-benar agama penyempurna yang menyempurnakan ajaran-ajaran agama-agama sebelumnya.
Ada yang mengatakan bahwa, menilai orang itu jangan hanya melihat luarnya saja. Memang, menilai orang itu jangan dari luarnya saja, kita harus tahu sampai kedalamnya. Tetapi, bagaimana kita dapat mengetahui bahwa mereka itu adalah orang-orang terhormat yang ingin dimengerti dari cara ia berprilaku dan berpakaian, kalau dari luarnya saja sudah tidak keruan. Kemudian, ketika mereka memiliki prilaku yang baik, pastinya hal tersebut akan berdampak pada apa yang mereka sukai, khususnya dalam hal berpakaian. Contohnya saja, satu orang wanita yang berprilaku sesuai dengan kewajibannya sebagai seorang muslimah, maka prilaku itu akan dan pasti berdampak pada apa yang ia kenakan dari luarnya.
Sehelai kain kerudung yang menutupi rambut seorang wanita, menerangkan bahwa wanita itu selalu menjaga harga dirinya sebagai wanita. Dari perjalanan sejarah yang kita sangka mereka tidak mewajibkan dalam pemakaian kerudung, malahan lebih tegas untuk wanita, supaya memakai sehelai kain tersebut. Dan islam datang untuk menjelaskan lebih dalam apa arti dari kerudung itu sendiri, yang tidak aneh lagi dengan sebutan berjilbab.
Perintah berjilbab ini diterangkan dalam al-qur’an yang terdapat pada surat al-ahzab ayat ke-59 yang mengatakan “hai Nabi, katakanlah pada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka.” Inilah satu ayat yang memperjelas bahwa islam adalah agama yang benar-benar menjadi penyempurna agama-agama terdahulu yang diturunkan oleh Allah Swt yang mungkin kurang sempurna, karena kebanyakan dari kaum mereka masih banyak yang mendustakannya dari segi berpakaian atau berkerudung. Sehingga Allah dengan segala kekuasaan-Nya, menciptakan satu golongan atau kaum yang lebih sempurna ketimbang kaum-kaum sebelumnya dengan tidak mengenyampingkan ajaran-ajaran dari kaum-kaum itu, sungguh Maha Suci Allah.
Sebuah aturan pastinya tidak akan dibuat tanpa diberengi dengan keuntungan bagi pematuhnya. Seorang wanita yang memakai kerudung atau jilbab dalam islam, akan banyak memberikan manfaat tersendiri bagi wanita itu. Contoh kecilnya saja, kerudung itu bisa menjadi penjaga bagi mahkota atau rambut mereka setidaknya dari serangan sinar matahari. Bagi seorang wanita yang berkerudung dan memang mempunyai masalah pada mahkotanya, mereka tidak akan ambil pusing. Karena kerudung itu akan menjadi pengganti mahkota mereka dan itu lebih indah sekaligus menjaga kehormatan mereka didepan para pria-pria yang kurang “bersahabat” dengannya.
Kerudung juga bisa menjadi motivasi tersendiri bagi seorang muslimah. Entah itu motivasi untuk memperbaiki diri atau motivasi menuntut ilmu disertai pengamalannya. Namun ini fakta menarik, mereka yang berkerudung, ketika berbicara lebih bijak dan tutur bahasanya lebih terjaga dan bersahaja. Bukan berarti mengenyampingkan yang tidak berkerudung, memang mereka berhak untuk itu. Tetapi ini adalah satu kewajiban bagi seorang wanita dalam pemakaian kerudung. Jika kita hanya meminta hak, kapan kita mengerjakan kewajiban kita sebagai muslim? Memakai kerudung tidak ada ruginya, malahan si pemakai akan lebih banyak diuntungkan olehnya.
Tetapi, pemakaian kerudung itu jangan dibuat-buat. Kebanyakan wanita sekarang, dalam hal pemakaian kerudung itu seperti dibuat-buat. Bahkan ada satu istilah yang menyebutkan bahwa pemakaian kerudung itu bisa dibagi tiga bagian; kerudung itu hanya untuk formalitas, artinya, hanya diwaktu-waktu kerja saja mereka memakainya. Kemudian, kerudung itu ada yang hanya untuk fashion saja, sehingga mereka memakainya tidak keruan dan ada juga kerudung yang memang benar-benar datang dari hati mereka. Ini artinya, mereka belum menyadari, bahwa kewajiban seorang wanita salah satunya adalah berkewajiban memakai kerudung, baik muslim atau pun non-muslim. Semoga muslimah di dunia ini, dalam pemakaian kerudung itu, benar-benar datang dari hati mereka. Tidak hanya sebagai pelengkap yang menjadikannya sia-sia, lebih baik sadarkan diri dulu, kemudian memulainya dari awal. Karena islam adalah sebenar-benarnya agama, yang mejadi penyempurna agama-agama terdahulu dan menjadi sandaran bagi umat islam.



 

No comments:

Post a Comment