Tuesday, 30 April 2013

ULTAH MKAA KE-58

Konsumsi berkreasi

Description: Description: Description: F:\DCIM\Camera\2013-04-21 13.20.23.jpgDitengah padatnya jadwal kegiatan peringatan Hari Ulang Tahun Museum Asia-Afrika (MKAA) yang ke-58, terutama divisi konsumsi yang harus menghidupi semua orang yang terlibat disetiap kegiatannya. Mereka masih sempat memutar otak untuk berkreasi disela-sela waktu istirahat mereka dengan membuat burung imitasi. Jiwa perjuangan tiada henti menyerap kedalam jiwa-jiwa para personil divisi komsumsi. Semangat Asia-Afrika pun mereka kobarkan tanpa mengenal lelah dan letih. Mereka buktikan semangat itu dengan terus memantau keluar masuknya kotak-kotak konsumsi disetiap acara yang berlangsung. Sungguh, ini kewajiban bidang yang sangat sulit untuk diemban bagi siapa pun. Namun, tidak ada seorang personil pun dari divisi ini yang mengeluh akan hal itu. Satu semboyan yang tercipta diantara mereka, yaitu “kobarkan semangat asia-afrika”.
Mengingat lagu dari seorang duta regae indonesia, Ras Muhammad, yang berjudul “emansipasi” yang memberikan penjelasan tentang kebebasan, divisi konsumsilah salah satu divisi yang merealisasikan pesan dari lagu itu. Membebaskan kelaparan dari si penagih makan, sudah menjadi hal yang tidak mengherankan lagi bagi divisi ini. Dipusingkan dengan pemasukan snack dan nasi box yang mengalir begitu derasnya dari distributor, tidak menggoyahkan sedikit pun semangat mereka. Bahkan, yang paling mengherankannya, mereka selalu tersenyum manis dalam himpitan snack dan nasi box.
Bekerja tiada henti dari pagi buta sampai gelap gulita, setiap dari mereka tetap setia mendampingi snack dan nasi boxnya. Sampai-sampai mereka dinina bobokan dengan tenangnya oleh kotak-kotak yang menumpuk disekitar mereka. Teamwork mereka begitu erat satu sama lainnya, strategi demi strategi bermunculan satu persatu untuk mengangkut kotak-kotak kemerdekaan untuk para pengunjung tanpa mengenyampingkan kerjasama dari mereka demi kelancaran divisi konsumsi sendiri. mereka yang diluar sana tidak mengetahui bagaimana kotak-kotak tersebut sampai di pintu kenikmatan mereka. Namun, lagi-lagi mereka tidak ambil pusing dalam menjalankan tugas itu.
Satu pernyataan yang datang dari salah seorang personilnya, yang berbunyi “kalau bukan saya siapa lagi?”. Mungkin pernyataan ini nampak seperti hanya dia yang bisa untuk melakukannya. Tetapi, lihatlah diujung maksud pernyataan itu. Jika semua personil mengumandangkan kalimat “kalau bukan saya siapa lagi?” maka tidak akan ada lagi yang terdiam yang hanya menatap aliran kotak-kotak yang begitu derasnya. Tetapi, sepertinya pernyataan itu sia-sia untuk dinyatakan, karena mereka begitu perkasa dalam tugas mereka. Walau pun tidak ada suntikan semangat yang melandanya.
Inilah sebuah kreasi dari divisi kami, divisi konsumsi. Berkreasi tanpa henti adalah misi kami untuk mewujudkan terealisasinya hari kebangkitan dua benua asia dan afrika ke-58 yang mengedepankan perdamaian dengan gerakan non-bloknya. Biarkan mereka dengan leluasa merasakan nikmatnya kreasi dari divisi kami, semoga semuanya terlayani dengan rasa bangga hati.

SEKALI DAYUNG


Sekali Dayung, Dua-Tiga Pulau Tersambangi

Kabar angin-anginan untuk menaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi oleh pemerintah masih menyelimuti kecemasan dimasyarakat. Mereka berharap pemerintah menemukan solusi selain harus menaikan harga BBM tersebut. Karena menurut mereka, andai saja pemerintah menaikan harga BBM, maka kemungkinan besar harga bahan-bahan pokok mereka, seperti bawang merah, bawang putih dan sebagainya, akan terus melonjak jauh dari harga semestinya. Selain masalah dari pemasokan yang berkurang, kenaikan harga BBM juga dapat mempengaruhi kenaikan bahan-bahan tersebut. Maka darinya, masyarakat tidak menginginkan hal tersebut terjadi. Karena mereka berasal dari berbagai kalangan. Mungkin bagi kalangan tengah keatas masih bisa mengimbangi kenaikan tersebut, yang menjadi kekhawatiran besar adalah mereka yang berasal dari kalangan bawah. Dan kenaikan BBM ini bukan hanya berdampak pada kenaikan bahan-bahan pokok semata, akan lebih banyak dampak yang lebih mengerikan ketimbang kenaikan harga bahan pokok, setidaknya ada dua atau sampai tiga masalah baru yang akan dihadapi negri ini, dan itu sangat merugikan.
Kendaraan umum akan menaikan tarip dan mereka berpikir lebih baik berkendaraan pribadi. Secara otomatis, kenaikan BBM akan berdampak pula pada kenaikan tarip angkutan umum, dan ini akan berimbas pada mereka pengguna jasa angkutan umum yang berpikir untuk mempunyai kendaraan pribadi ketimbang harus membayar mahal tarip angkutan umum tersebut. Lalu apa dampak bagi negri kita? Dikota-kota besar, kemacetan sudah menjadi tradisi didalamnya, bila kita tidak merasakan atmosfer kemacetan di kota-kota besar di Indonesia ini, maka kita akan merasakan satu hal yang janggal saat melewatinya. Terlebih lagi, orang-orang yang sering menggunakan jasa angkutan umum berpikir untuk mempunyai kendaraan pribadi daripada harus menggunakan angkutan umum dengan tarip yang tidak sewajarnya karena kenaikan BBM. Kemudian, hal ini tidak bisa kita hindari yang akan berakibat kemacetan bertambah parah, karena bertambahnya kendaraan yang mengisi kepadatan jalan. Bayangkan saja, ketika sepuluh orang yang sering menggunakan jasa angkutan umum dan delapan dari kesepuluh orang itu lebih baik menggunakan kendaraan pribadi, maka diruas jalan akan bertambah delapan kendaraan setiap harinya. Jika biasa kemacetan masih bisa merayap, dengan bertambahnya kendaraan yang aktif disetiap harinya, kemungkinan kemacetan malah tidak bisa merayap sama sekali. Pastinya akan mengganggu ketepatan waktu kita untuk beraktivitas.
Negara bahari akan menikmati ikan hasil panen negara lain. Kebanyakan dilapangan, yang mengecam keras kenaikan BBM adalah kalangan nelayan-nelayan. Hidup mereka memang bergantung kepada hasil laut negara kita, dengan kenaikan BBM, mungkin saja mereka meninggalkan profesinya sebagai nelayan, kemudian mencari profesi lain yang lebih hemat BBM. Jika mereka berhenti dari profesi ini, anda dapat bayangkan sendiri, bagaimana dengan mereka-mereka yang menikmati ikan hasil para nelayan kita? Apa mungkin mereka akan terjun sendiri ke lautan untuk mendapatkan ikan? Atau mereka lebih suka menikmati ikan hasil impor dari negara lain? Sungguh menyedihkan, ketika negara bahari yang dikelilingi lautan dengan potensinya yang besar terutama dari ikan-ikannya. Kerena nelayan-nelayannya mogok dari melautnya, negara itu memilih mengimpor ikan-ikan dari negara lain. Janganlah sampai ini terjadi, maka darinya semoga pemerintah menemukan solusi yang tepat selain menaikan harga BBM.
Mungkin ada solusi lain dibalik harus menaikan dan berhutang kerena BBM. Disana tertera, ada BBM yang bersubsidi dan non-subsidi. Apakah itu bebas mereka nikmati dengan semaunya? Pihak pertamina juga seharusnya tegas menghadapi hal ini. Mana yang layak menikmati yang bersubsidi dan non-subsidi. Karena kemungkinan besar, pemasokan BBM yang semestinya mengayomi masyarakat dengan diadakannya bersubsidi dan non-subsidi, malah dinikmati semuanya oleh kalangan pemilik non-subsidi. Ketika hal ini berjalan dengan benar, maka kemungkinan besar pemerintah tidak akan mengambil langkah yang dapat merugikan kemaslahatan masyarakatnya. Dan tentu saja mesti ada sinergi antara pertamina dan pemerintah untuk menemukan solusi bagaimana supaya tidak seharusnya masyarakat yang terkena imbasnya. Memang, ini perbuatan masyakat yang seharusnya menikmati yang non-subsidi malah mengambil hak orang lain. Tetapi, sekarang bukannya menyalahkan lagi yang telah berjalan. Semestinya pemerintah mengatur kembali, mana yang hak bagi kalangan tertentu dan mana yang tidak berhak untuk dinikmatinya. Karena sekali dayung dua atau mungkin tiga pulau tersambangi, yang maknanya, sekali menaikan, masalah-masalah besar akan tersambangi oleh kenaikan tersebut, seperti contohnya yang terdapat diatas.

BENAR-BENAR


Benar-benar Penyempurna
           
Tidak ada satu orang pun yang memiliki akhlak sempurna, sesempurna akhlak Rosulullah. Tidak ada satu kitab pun yang sempurna, sesempurna kitab al-qur’an yang mulia. Dan tidak ada satu agama pun yang sempurna, sesempurna agama Islam yang menjadi rahmat bagi kita semua. Islam, memang diturunkan dihamparan dunia ini untuk menyempurnakan agama-agama terdahulu. Serta alqur’an adalah kitab penyempurna kitab-kitab terdahulu, seperti zabur pada Nabi Daud a.s, taurat pada Nabi Isa a.s dan injil pada Nabi Musa a.s. Ini semua sudah menjadi fakta umum bagi seorang muslim di dunia, namun dibalik semua penyempurnaan itu ada satu fakta menarik yang berhubungan dengan agama penyempurna ini, yang belum atau jarang nampak dalam dunia sekitar kita. Lalu apakah fakta tersebut?
Wanita, khususnya seorang muslimah, identik dengan sehelai kain yang terpasang dengan rapi diwajah halusnya, itu adalah warisan kaum-kaum terdahulu. Bahkan yang paling tidak disangka-sangka, memakai sehelai kain atau yang sering kita sebut dengan istilah kerudung pada wajah seorang wanita, adalah satu hal yang wajib bagi semua wanita di dunia ini. Walau pun dia berasal dari golongan non-muslim yang kurang diwajibkan ketimbang seorang muslim. Karena kerudung adalah satu lambang kehormatan bagi seorang wanita, entah itu seorang muslim yang diwajibkan atau pun non-muslim yang kurang berkewajiban untuk menerapkannya.
Wanita dari golongan non-muslim ini, memakai kerudung adalah warisan dari kepercayaannya yang kepercayaan itu berasal dari kepercayaan-kepercayaan terdahulu sebelum islam terjun untuk menyempurnakannya. Mereka sepakat bahwa, kerudung adalah satu lambang yang mengekspresikan untuk menjaga kehormatan mereka didepan seorang laki-laki. Dan ada juga yang memakainya sebagai tanda ia berasal dari golongan yang terhormat. Inilah faktor, kenapa seorang wanita diwajibkan -dalam islam- memakai kain tadi atau kerudung.
Sejarah mengatakan bahwa, pada zaman yunani kuno sekitar 1000 tahun sebelum masehi yang lalu. Bila seorang wanita keluar dan berbusana chiton (sebutan pakaian pada zaman itu) dan kerudung yang menutupi rambutnya, itu adalah satu ekspresi untuk mendapatkan satu penghormatan dari seorang laki-laki. Kemudian, bila seorang wanita keluar rumah tanpa berbusana chiton dan berkerudung yang paling utamanya, maka mereka akan disamakan dengan seorang wanita prostitusi.
Bersambung pada zaman Yahudi, masih sekitar 1000 tahun sebelum masehi. Dalam ajaran yahudi ini, baik kaum yahudi yang berdasarkan kitab taurat atau pun kaum yahudi yang berdasarkan zionis, keduanya sama-sama mengusung satu kewajiban bagi seorang wanita, yaitu kewajiban seorang wanita dalam pemakaian kerudung. Ajaran ini mengatakan, bagi seorang wanita diwajibkan untuk memakai kerudung, khususnya ketika mereka ingin keluar dari rumah-rumah mereka. Bagi siapa saja wanita yang ketika keluar rumah tidak memakai kerudung tadi, maka, jika ia sudah bersuami, suaminya diperbolehkan untuk menceraikan wanita tersebut tanpa harus membayar mahar. Dan tahukah kalian, busana burqa dan niqab –busana yang dipakai oleh kebanyakan muslimah saat ini, yang hanya menampakan mata mereka dan tubuhnya utuh terbungkus dengan kain- itu adalah busana wanita yahudi ortodoks. Ini memberikan arah arah bahwa islam benar-benar penyempurna dari ajaran mereka.
Masih termenung dalam sejarah, coba kita lihat sejarah tentang penyempurnaan agama islam terhadap kerudung untuk ketiga kalinya. Pada zaman kristen diterangkan dalam kitabnya yang bernama korintus 11 ayat 5-15 yang berbunyi, “tetapi tiap-tiap perempuan yang berdo’a atau bernubuat dengan kepala yang tidak berkerudung, menghina kepalanya, sebab ia sama dengan perempuan yang dicukur rambutnya...” kalian coba lihat di gereja-gereja yang disana terdapat perempuan kristiani atau yang lebih dikenal dengan sebutan biarawati, mereka adalah umat kristen yang taat. Dan yang paling mereka taati adalah kewajiban mereka memakai kerudung, lagi-lagi ajaran ini disempurnakan oleh islam. Perjalanan sejarah ini menjelaskan kepada kita, bahwa islam benar-benar agama penyempurna yang menyempurnakan ajaran-ajaran agama-agama sebelumnya.
Ada yang mengatakan bahwa, menilai orang itu jangan hanya melihat luarnya saja. Memang, menilai orang itu jangan dari luarnya saja, kita harus tahu sampai kedalamnya. Tetapi, bagaimana kita dapat mengetahui bahwa mereka itu adalah orang-orang terhormat yang ingin dimengerti dari cara ia berprilaku dan berpakaian, kalau dari luarnya saja sudah tidak keruan. Kemudian, ketika mereka memiliki prilaku yang baik, pastinya hal tersebut akan berdampak pada apa yang mereka sukai, khususnya dalam hal berpakaian. Contohnya saja, satu orang wanita yang berprilaku sesuai dengan kewajibannya sebagai seorang muslimah, maka prilaku itu akan dan pasti berdampak pada apa yang ia kenakan dari luarnya.
Sehelai kain kerudung yang menutupi rambut seorang wanita, menerangkan bahwa wanita itu selalu menjaga harga dirinya sebagai wanita. Dari perjalanan sejarah yang kita sangka mereka tidak mewajibkan dalam pemakaian kerudung, malahan lebih tegas untuk wanita, supaya memakai sehelai kain tersebut. Dan islam datang untuk menjelaskan lebih dalam apa arti dari kerudung itu sendiri, yang tidak aneh lagi dengan sebutan berjilbab.
Perintah berjilbab ini diterangkan dalam al-qur’an yang terdapat pada surat al-ahzab ayat ke-59 yang mengatakan “hai Nabi, katakanlah pada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka.” Inilah satu ayat yang memperjelas bahwa islam adalah agama yang benar-benar menjadi penyempurna agama-agama terdahulu yang diturunkan oleh Allah Swt yang mungkin kurang sempurna, karena kebanyakan dari kaum mereka masih banyak yang mendustakannya dari segi berpakaian atau berkerudung. Sehingga Allah dengan segala kekuasaan-Nya, menciptakan satu golongan atau kaum yang lebih sempurna ketimbang kaum-kaum sebelumnya dengan tidak mengenyampingkan ajaran-ajaran dari kaum-kaum itu, sungguh Maha Suci Allah.
Sebuah aturan pastinya tidak akan dibuat tanpa diberengi dengan keuntungan bagi pematuhnya. Seorang wanita yang memakai kerudung atau jilbab dalam islam, akan banyak memberikan manfaat tersendiri bagi wanita itu. Contoh kecilnya saja, kerudung itu bisa menjadi penjaga bagi mahkota atau rambut mereka setidaknya dari serangan sinar matahari. Bagi seorang wanita yang berkerudung dan memang mempunyai masalah pada mahkotanya, mereka tidak akan ambil pusing. Karena kerudung itu akan menjadi pengganti mahkota mereka dan itu lebih indah sekaligus menjaga kehormatan mereka didepan para pria-pria yang kurang “bersahabat” dengannya.
Kerudung juga bisa menjadi motivasi tersendiri bagi seorang muslimah. Entah itu motivasi untuk memperbaiki diri atau motivasi menuntut ilmu disertai pengamalannya. Namun ini fakta menarik, mereka yang berkerudung, ketika berbicara lebih bijak dan tutur bahasanya lebih terjaga dan bersahaja. Bukan berarti mengenyampingkan yang tidak berkerudung, memang mereka berhak untuk itu. Tetapi ini adalah satu kewajiban bagi seorang wanita dalam pemakaian kerudung. Jika kita hanya meminta hak, kapan kita mengerjakan kewajiban kita sebagai muslim? Memakai kerudung tidak ada ruginya, malahan si pemakai akan lebih banyak diuntungkan olehnya.
Tetapi, pemakaian kerudung itu jangan dibuat-buat. Kebanyakan wanita sekarang, dalam hal pemakaian kerudung itu seperti dibuat-buat. Bahkan ada satu istilah yang menyebutkan bahwa pemakaian kerudung itu bisa dibagi tiga bagian; kerudung itu hanya untuk formalitas, artinya, hanya diwaktu-waktu kerja saja mereka memakainya. Kemudian, kerudung itu ada yang hanya untuk fashion saja, sehingga mereka memakainya tidak keruan dan ada juga kerudung yang memang benar-benar datang dari hati mereka. Ini artinya, mereka belum menyadari, bahwa kewajiban seorang wanita salah satunya adalah berkewajiban memakai kerudung, baik muslim atau pun non-muslim. Semoga muslimah di dunia ini, dalam pemakaian kerudung itu, benar-benar datang dari hati mereka. Tidak hanya sebagai pelengkap yang menjadikannya sia-sia, lebih baik sadarkan diri dulu, kemudian memulainya dari awal. Karena islam adalah sebenar-benarnya agama, yang mejadi penyempurna agama-agama terdahulu dan menjadi sandaran bagi umat islam.



 

Friday, 5 April 2013

Kau Sungguh Sempurna


 TERLALU INDAH

Apa yang telah aku lakukan untuknya, hanya sekedar bisa meminta dengan berbagai usaha supaya ia berkata “iya”. Hanya susah yang dapat aku bagi dengannya, dikala bahagia? Kapan aku bisa bersamanya, aku selalu saja dungu ketika bahagia untuk mengajaknya. Tidak ada satu hal pun yang tersirat dalam pikiran untuk membalas semua jasanya. Pantas saja tuhan tak rela bila hatinya terlukai oleh diriku yang terus berpikir apakah pantas mendapatkannya. Pantas saja tuhan menempatkannya dalam derajat yang tak terkira oleh jiwa. Ternyata ia sangat mulia dihadapannya, tidak ada kasih sayang yang melebihi kasih sayangnya kepadaku. Ialah yang membuat dunia ini sangat indah dalam perjalanan panjang yang bersejarah. Ia selalu ada dalam setiap tikungan yang hampir saja aku berbelok arah yang tak tahu kemana arahnya bila aku terjerumus dalam tikungan tersebut, ia yang selalu menunjukan jalan ketika aku bertemu dengan kebuntuan yang mungkin saja aku bisa berpaling kepada-Nya, dan ia pun yang menghadang aku kala jalanku menemui jurang yang terjal, yang bisa membuatku melupakannya. Sehingga aku pun berkata “sungguh, engkau adalah segalanya bagiku, tak akan pernah ada yang menggantikanmu disampingku, dan tak akan pernah sama kasihnya seperti kasihmu, sungguh kasih sayang yang sempurna yang pernah ku rindu”. Tuhan, mengapa engkau kirimkan ia untukku, aku tak tahan menerimanya hanya dengan menyusahkan nasibnya dalam sejarah hidupku.
Pertama kali bertemu dengannya, tak kuasa aku menatapnya. Matanya penuh dengan kasih sayang yang tiada terkira. Ia rela untuk menggendong aku yang berlumuran darah dibadan ini, ia rela memasang telinganya dikala malam buta hanya untuk mendengarkan rengekan yang selalu menyusahkannya. Ia tidak merasakan badannya yang lemah yang mesti membutuhkan ruang untuk merebah. Ia, ia dan ia, rasanya tidak akan habis bila membicarannya walau sampai dunia ini tidak lagi berputar dalam porosnya. Tuhan, bimbinglah hamba untuk tidak melukainya, hukum hamba dengan setara bila hamba melukainya. Karena ia adalah aset berharga hamba yang melebihi hidup hamba hari ini sampai usia renta, bahkan sampai kapan pun yang tak akan terhalang oleh ruang dan waktu yang mencoba memisahkannya dariku.
Mengapa engkau baru menyadarkanku hari ini, sungguh-sungguh menyesal aku yang telah melupakan kasihnya sejak dulu. Apakah engkau mengajarkan aku bagaimana perihnya sebuah penyesalan yang terdahulu? Tuhan, semoga engkau tidak lagi membuatku lupa akan jasanya. Jangan jauhkan aku dari genggaman tangan yang amat lembut itu, ingin rasanya aku selalu dalam pelukan hangatnya. Tangan itu, tangan yang akan selalu aku rasakan walau tidak lagi aku dapatkan. Sungguh sempurnanya ia yang tak bosan-bosannya yang selalu hadir dalam susahku. Ia adalah pahlawan sejarah yang sebenarnya, aku hanya ingat pada pahlawan yang telah berjasa pada satu negara, tapi tak ingat kepada pahlwan dunia, yang telah menjadikan mereka-mereka pahlawan bangsa. Tuhan, sungguh senyumnya yang tiada tara membuat air mata tak tertahan dalam jatuhnya. Berikan aku kekuatan untuk membalas yang setidaknya dari secuil kasih sayangnya. Ia sungguh manusia sejati yang pernah aku temui didunia ini. Pelukan hangatnya yang penuh cinta membuat dunia ini terasa dalam ujung perdamaian sejati.
robbig fir lii, waliwali daini, warham huma kamaa robbayani soghiro” ya tuhan, ampunilah saya dan kedua orang tua saya seperti engkau mengampuni orang-orang yang menyayangiku sejak kecil. Hanya untaian kata itulah yang terus terucap dalam dua bibir yang tak tahu terima kasih kepadanya. Tidak ada lagi yang bisa aku lakukan untuk mengucap terima kasih kepadanya. Namun ia selalu saja memberikan aku yang terbaik dalam hidup, walau itu tak mudah bagi semua orang, ia bisa mendapatkannya demi aku yang tak tahu diri. Dihadapannya aku menjadi seperti seorang yang lebih baik lenyap dari dunia ini, tapi ia menyapa dengan senyum manisnya yang tak terhingga indahnya. Tuhan, sungguh aku tak sanggup menatap senyum itu, ia begitu khawatir kepadaku. Sedangkan aku, hanya bisa membuatnya susah payah memperjuangkan diriku. Tuhan, sungguh ia yang sebenarnya malaikat tak bersayap yang siap menolong setiap orang seperti halnya menolong aku dari jurang kehidupan. Tuhan, jangan cepat engkau pisahkan aku dengannya, aku rela kau tukar aku dengannya.
Ibu, engkau mutiara hidupku yang tak ternilai harganya, engkau cahaya dalam batin ini, dan engkau jalan panjang perjalananku di dunia ini. Ibu, dengarkan rintihan penuh penyesalan dan rintihan tangis anakmu yang dungu ini. Ibu, maafkan anakmu yang tak dari dulu menyadari engkaulah motivator handal dalam hidupku, ibu. Ibu, tetesan air mata ini tak bisa membayar tetesan air susumu yang mengalir dalam tubuhku. Ibu, tuhan telah menciptakan engkau dengan berbagai keindahan yang sempurna. Ibu, jangan lepaskan genggaman tanganmu dari tanganku. Ibu, aku rindu pelukan hangatmu yang menebarkan kasih sayang itu. Ibu, engkaulah inspirasiku yang tak akan pernah ada inspirasi yang mengalahkan keindahanmu. Ibu, maafkan anakmu yang tak tahu malu menyampakanmu. Tuhan telah menyadarkan bahwa engkau perjuangan hidupku. Semoga ia membalas dengan apa yang telah engkau perjuangkan untuk anakmu, disini aku selalu akan mendo’akanmu, IBU.