Benar-benar
Penyempurna
Tidak ada satu orang
pun yang memiliki akhlak sempurna, sesempurna akhlak Rosulullah. Tidak ada satu
kitab pun yang sempurna, sesempurna kitab al-qur’an yang mulia. Dan tidak ada
satu agama pun yang sempurna, sesempurna agama Islam yang menjadi rahmat bagi
kita semua. Islam, memang diturunkan dihamparan dunia ini untuk menyempurnakan
agama-agama terdahulu. Serta alqur’an adalah kitab penyempurna kitab-kitab
terdahulu, seperti zabur pada Nabi Daud a.s, taurat pada Nabi Isa a.s dan injil
pada Nabi Musa a.s. Ini semua sudah menjadi fakta umum bagi seorang muslim di
dunia, namun dibalik semua penyempurnaan itu ada satu fakta menarik yang
berhubungan dengan agama penyempurna ini, yang belum atau jarang nampak dalam
dunia sekitar kita. Lalu apakah fakta tersebut?
Wanita, khususnya
seorang muslimah, identik dengan sehelai kain yang terpasang dengan rapi
diwajah halusnya, itu adalah warisan kaum-kaum terdahulu. Bahkan yang paling
tidak disangka-sangka, memakai sehelai kain atau yang sering kita sebut dengan
istilah kerudung pada wajah seorang wanita, adalah satu hal yang wajib bagi semua
wanita di dunia ini. Walau pun dia berasal dari golongan non-muslim yang kurang
diwajibkan ketimbang seorang muslim. Karena kerudung adalah satu lambang
kehormatan bagi seorang wanita, entah itu seorang muslim yang diwajibkan atau
pun non-muslim yang kurang berkewajiban untuk menerapkannya.
Wanita dari golongan
non-muslim ini, memakai kerudung adalah warisan dari kepercayaannya yang
kepercayaan itu berasal dari kepercayaan-kepercayaan terdahulu sebelum islam
terjun untuk menyempurnakannya. Mereka sepakat bahwa, kerudung adalah satu
lambang yang mengekspresikan untuk menjaga kehormatan mereka didepan seorang
laki-laki. Dan ada juga yang memakainya sebagai tanda ia berasal dari golongan
yang terhormat. Inilah faktor, kenapa seorang wanita diwajibkan -dalam islam-
memakai kain tadi atau kerudung.
Sejarah mengatakan
bahwa, pada zaman yunani kuno sekitar 1000 tahun sebelum masehi yang lalu. Bila
seorang wanita keluar dan berbusana chiton (sebutan pakaian pada zaman itu) dan
kerudung yang menutupi rambutnya, itu adalah satu ekspresi untuk mendapatkan
satu penghormatan dari seorang laki-laki. Kemudian, bila seorang wanita keluar
rumah tanpa berbusana chiton dan berkerudung yang paling utamanya, maka mereka
akan disamakan dengan seorang wanita prostitusi.
Bersambung pada zaman
Yahudi, masih sekitar 1000 tahun sebelum masehi. Dalam ajaran yahudi ini, baik
kaum yahudi yang berdasarkan kitab taurat atau pun kaum yahudi yang berdasarkan
zionis, keduanya sama-sama mengusung satu kewajiban bagi seorang wanita, yaitu
kewajiban seorang wanita dalam pemakaian kerudung. Ajaran ini mengatakan, bagi
seorang wanita diwajibkan untuk memakai kerudung, khususnya ketika mereka ingin
keluar dari rumah-rumah mereka. Bagi siapa saja wanita yang ketika keluar rumah
tidak memakai kerudung tadi, maka, jika ia sudah bersuami, suaminya
diperbolehkan untuk menceraikan wanita tersebut tanpa harus membayar mahar. Dan
tahukah kalian, busana burqa dan niqab –busana yang dipakai oleh kebanyakan muslimah
saat ini, yang hanya menampakan mata mereka dan tubuhnya utuh terbungkus dengan
kain- itu adalah busana wanita yahudi ortodoks. Ini memberikan arah arah bahwa
islam benar-benar penyempurna dari ajaran mereka.
Masih termenung dalam
sejarah, coba kita lihat sejarah tentang penyempurnaan agama islam terhadap
kerudung untuk ketiga kalinya. Pada zaman kristen diterangkan dalam kitabnya
yang bernama korintus 11 ayat 5-15 yang berbunyi, “tetapi tiap-tiap perempuan
yang berdo’a atau bernubuat dengan kepala yang tidak berkerudung, menghina
kepalanya, sebab ia sama dengan perempuan yang dicukur rambutnya...” kalian
coba lihat di gereja-gereja yang disana terdapat perempuan kristiani atau yang
lebih dikenal dengan sebutan biarawati, mereka adalah umat kristen yang taat.
Dan yang paling mereka taati adalah kewajiban mereka memakai kerudung,
lagi-lagi ajaran ini disempurnakan oleh islam. Perjalanan sejarah ini
menjelaskan kepada kita, bahwa islam benar-benar agama penyempurna yang
menyempurnakan ajaran-ajaran agama-agama sebelumnya.
Ada yang mengatakan
bahwa, menilai orang itu jangan hanya melihat luarnya saja. Memang, menilai
orang itu jangan dari luarnya saja, kita harus tahu sampai kedalamnya. Tetapi,
bagaimana kita dapat mengetahui bahwa mereka itu adalah orang-orang terhormat
yang ingin dimengerti dari cara ia berprilaku dan berpakaian, kalau dari
luarnya saja sudah tidak keruan. Kemudian, ketika mereka memiliki prilaku yang
baik, pastinya hal tersebut akan berdampak pada apa yang mereka sukai, khususnya
dalam hal berpakaian. Contohnya saja, satu orang wanita yang berprilaku sesuai
dengan kewajibannya sebagai seorang muslimah, maka prilaku itu akan dan pasti
berdampak pada apa yang ia kenakan dari luarnya.
Sehelai kain kerudung
yang menutupi rambut seorang wanita, menerangkan bahwa wanita itu selalu
menjaga harga dirinya sebagai wanita. Dari perjalanan sejarah yang kita sangka
mereka tidak mewajibkan dalam pemakaian kerudung, malahan lebih tegas untuk
wanita, supaya memakai sehelai kain tersebut. Dan islam datang untuk
menjelaskan lebih dalam apa arti dari kerudung itu sendiri, yang tidak aneh
lagi dengan sebutan berjilbab.
Perintah berjilbab ini
diterangkan dalam al-qur’an yang terdapat pada surat al-ahzab ayat ke-59 yang
mengatakan “hai Nabi, katakanlah pada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan
istri-istri orang mukmin, hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh
tubuh mereka.” Inilah satu ayat yang memperjelas bahwa islam adalah agama yang
benar-benar menjadi penyempurna agama-agama terdahulu yang diturunkan oleh
Allah Swt yang mungkin kurang sempurna, karena kebanyakan dari kaum mereka
masih banyak yang mendustakannya dari segi berpakaian atau berkerudung.
Sehingga Allah dengan segala kekuasaan-Nya, menciptakan satu golongan atau kaum
yang lebih sempurna ketimbang kaum-kaum sebelumnya dengan tidak
mengenyampingkan ajaran-ajaran dari kaum-kaum itu, sungguh Maha Suci Allah.
Sebuah aturan pastinya
tidak akan dibuat tanpa diberengi dengan keuntungan bagi pematuhnya. Seorang
wanita yang memakai kerudung atau jilbab dalam islam, akan banyak memberikan
manfaat tersendiri bagi wanita itu. Contoh kecilnya saja, kerudung itu bisa
menjadi penjaga bagi mahkota atau rambut mereka setidaknya dari serangan sinar
matahari. Bagi seorang wanita yang berkerudung dan memang mempunyai masalah
pada mahkotanya, mereka tidak akan ambil pusing. Karena kerudung itu akan
menjadi pengganti mahkota mereka dan itu lebih indah sekaligus menjaga
kehormatan mereka didepan para pria-pria yang kurang “bersahabat” dengannya.
Kerudung juga bisa
menjadi motivasi tersendiri bagi seorang muslimah. Entah itu motivasi untuk
memperbaiki diri atau motivasi menuntut ilmu disertai pengamalannya. Namun ini
fakta menarik, mereka yang berkerudung, ketika berbicara lebih bijak dan tutur
bahasanya lebih terjaga dan bersahaja. Bukan berarti mengenyampingkan yang
tidak berkerudung, memang mereka berhak untuk itu. Tetapi ini adalah satu
kewajiban bagi seorang wanita dalam pemakaian kerudung. Jika kita hanya meminta
hak, kapan kita mengerjakan kewajiban kita sebagai muslim? Memakai kerudung
tidak ada ruginya, malahan si pemakai akan lebih banyak diuntungkan olehnya.
Tetapi, pemakaian
kerudung itu jangan dibuat-buat. Kebanyakan wanita sekarang, dalam hal
pemakaian kerudung itu seperti dibuat-buat. Bahkan ada satu istilah yang
menyebutkan bahwa pemakaian kerudung itu bisa dibagi tiga bagian; kerudung itu
hanya untuk formalitas, artinya, hanya diwaktu-waktu kerja saja mereka
memakainya. Kemudian, kerudung itu ada yang hanya untuk fashion saja, sehingga mereka memakainya tidak keruan dan ada juga
kerudung yang memang benar-benar datang dari hati mereka. Ini artinya, mereka
belum menyadari, bahwa kewajiban seorang wanita salah satunya adalah berkewajiban
memakai kerudung, baik muslim atau pun non-muslim. Semoga muslimah di dunia
ini, dalam pemakaian kerudung itu, benar-benar datang dari hati mereka. Tidak
hanya sebagai pelengkap yang menjadikannya sia-sia, lebih baik sadarkan diri
dulu, kemudian memulainya dari awal. Karena islam adalah sebenar-benarnya
agama, yang mejadi penyempurna agama-agama terdahulu dan menjadi sandaran bagi
umat islam.