“Seperti Udara Kasih yang Engkau Berikan”
Sempat dipusingkan dengan pilihan
mana yang diinginkan, akhirnya mama tidak bisa menolaknya lagi saat Tuhan memberikan
dia kepada mama sebagai makhluk yang mesti mama jaga dan bina. Sembilan bulan
dalam kandungan, laki-laki atau pun perempuan, dia tetap si buah hati yang
harus selalu mama jaga hingga akhir zaman. Ini kesempatan bagi mama sebagai
orang tua untuk memperjuangkan seorang pemimpin yang akan merubah masa depan
bangsa. Satu langkah besarnya ada pada langkah kecil mama, terutama mama yang
harus mengajarkan dan membimbing dia dengan tanpa mengenal putus asa. Karena
dia akan selalu terpengaruh oleh semangat mama yang membara dalam mendidiknya,
yang akan ia tiru selamanya. Datangnya si peniru ulung ini membuat mama menjaga
setiap geraknya, sehingga ia tidak meniru satu hal pun yang kurang baik dari
mama.
Sejak dalam kandungan pun, mama
harus memperhatikan kebaikan untuknya. Asupan nutrisi yang memadai menjadi
pilihan utama dalam menjaganya sejak itu juga. Ini menjadi rencana yang
memerlukan pemikiran matang dan aksi yang serba hati-hati. Memperhatikan
semuanya sudah menjadi agenda untuk menyambut permata mama yang begitu
indahnya. Mama tidak berharap ia harus
seperti ini dan itu, bagaimana pun ia adalah masa depan mama, yang akan membawa
mama pada kebahagiaan dua kehidupan yang nyata. Rencana mama hanya menginginkan
dia menjadi menusia seutuhnya, bisa belajar berbagi dengan sesama. Menganggap
semua sama, tidak ada bedanya, sehingga ia bisa bergaul dengan leluasa.
“Dunia ini luas” kata mama, dunia
tidak sebatas pandangan mata mama yang memang hanya sampai disana. Telunjuk mama
telah menggambarkan bagaimana luasnya dunia ini, menunjuk ke semua arah yang
tiada tepi. Memandang dengan mata hanya akan mengantarkannya pada tempat
terdekat dengan mama, artinya, rencana masa depan mama untuk mereka hanya
sejauh pandangan mata. Berbeda dengan memandang kedepan dengan telunjuk mama,
telunjuk mama bisa menembus segala arah, yang menghalangi sekali pun.
Telunjuknya bisa mengantarkan si peniru berada jauh di tempat yang tinggi,
bahkan ke tempat yang jarang orang sambangi. Sungguh mulia rencana mama bagi
mutiara hatinya.
Bagai gemericik hujan yang membasahi
tanah, yang menjadikan tumbuhan segar karenanya. Begitulah rencana mama yang di
selimuti kain kasih sayang yang tiada tara. Sang mutiara tidak sadar bahwa ia
akan masuk pada jalan panjang penuh keindahan. Namun ia akan menikmati dengan
tenang atas semua rencana mama. Dengan adanya mama yang selalu mengasihi dengan
kasihnya, sang mutiara akan terlindungi dari kuman-kuman kehidupan,
godaan-godaan hidup yang begitu berat untuk dihadapi, akan terasa ringan dengan
bimbingan mama disampingnya. Oleh karenanya, mama selalu menjadi nomor satu
yang ada di hati bagi setiap anak-anaknya.