KAU
TAMAN KEHIDUPANKU
Oleh: Casman Arfian Tanggal: 20 Oktober 2013
Tags: #LombaBlogNUB@Nutrisi_Bangsa, Lomba Blog NUB, LombaBlogNUB, Pemimpin Masa Depan, peran ibu untuk si pemimpin kecil, Tumbuh kembang anak
Kategori: Umum
Tags:
#LombaBlogNUB @Nutrisi_Bangsa, Lomba Blog NUB, LombaBlogNuB, Pemimpin
Masa Depan, peran ibu untuk si pemimpin kecil, Tumbuh kembang anak - See
more at:
http://nutrisiuntukbangsa.org/dari-oleh-dan-untukmu-ibu/#sthash.XsuN88Zp.dpuf
Kebanyakan orang pasti akan
membayangkan kesan yang indah, bila mereka disuguhkan dengan bagaimana penggambaran
sebuah taman. Coba kita tanyakan kepada orang sekitar, bagaimana taman itu menurut
mereka? Kesan taman yang indah nan sejuk pasti tidak akan pernah tersingkirkan,
apalagi bila suasana taman bekas terguyur hujan. Butiran air hujan yang menawarkan
kesejukan, menjadi salah satu keindahan yang disuguhkan taman. Walau dalam
dirinya banyak halangan yang akan sampai pada penggambaran taman. Dihiasi dengan
bunga-bunga yang menawan dan hamparan rumput yang begitu hijau, membuat taman
mempunyai daya tarik tersendiri. Dengan modal berjuta-juta, sampai menyewa
pengelolanya, tidak menjadi masalah bagi mereka yang tergila-gila untuk
mendesain taman dengan seindah mungkin, seperti apa yang mereka inginkan. Tidak
peduli bagaimana pun pengorbanannya, jika sudah berminat untuk mengindahkan
tamannya, mereka siap jiwa dan raga dalam memodalinya.
Kesan seorang ibu pun sama seperti
taman yang diidamkan banyak orang, ibu yang selalu diindahkan dengan
kesabarannya dalam mendidik dan mengajarkan kita, yang kadang-kadang menurut
padanya, menjadikan ibu sebagai taman terindah dalam hidup setiap anak-anaknya.
Namun ada yang berbeda dengan taman ini, taman ini tidak memerlukan lagi ulasan
tangan kita. Karena taman ini sudah lengkap dengan keindahan tiada dua. Ibu adalah
doktor spesialis pengurus tamannya sendiri dan taman anaknya, bahkan taman
orang lain juga. Ia juga adalah psikolog terkemuka bagi anaknya, bayangkan
saja, tanpa belajar teori tentang psikologi, ia mengerti apa yang ada dalam
benak anak-anaknya.
Jadi, saya sempat terpikir dan bingung
dengan anak-anak yang tidak mendengarkan nasihat dari ibunya sendiri. Padahal ibu
adalah orang yang paling mengerti apa mau kita, ibu juga adalah orang yang selalu
mengindahkan kehidupan kita. Dengan siraman nasihat-nasihatnya yang begitu
menyentuh langsung ke lubuk hati yang paling dalam, membuat ibu benar-benar
seperti taman kanak-kanakku yang sangat indah, yang keindahannya tiada
bandingannya dengan taman-taman terindah di dunia sekali pun.
Bermain dan belajar dengan genggaman
hangat tangan ibu, menjadikan suasananya nikmat untuk merekam hal yang ia
ajarkan. Bermain dengan aturan selalu ia tunjukkan, tidak mencontohkan
kecurangan selalu ia tegakkan. Ini hanya satu hal saja yang kita bisa ambil
darinya, ini hanya pintu masuk kita ke dalam taman ibu yang begitu luasnya. Mungkin
tidak akan pernah ada lagi taman seluas taman ibu. Karena dalam taman ibu ini,
banyak taman-taman kecil yang dipersiapkan untuk anak-anaknya kelak. Ibu pasti
punya rencana lain dibalik taman kehidupannya.
Ia adalah lahan paling subur untuk menanamkan
keluh kesah kita. Dengan pelukan hangatnya, semua masalah dalam perjalanan kita
terselesaikan dengan mudah saja. Banyak sekali pohon-pohon solusi dalam
dirinya, mungkin dengan pengalaman yang berjuta-juta, ia bisa menumbuhkan
pohon-pohon itu dengan mudahnya. Tamannya selalu terbuka untuk siapa saja yang
singgah di rumah jiwanya, tidak mengenal siapa dia, ibu selalu memberikan hal
yang terbaik dalam dirinya. Karena ia tahu, sebagai seorang ibu, perempuan yang
selalu dimuliakan, harus memiliki kesan terindah seperti bunga segar yang mekar
di taman.
Ia bukan taman impian, seperti yang
hanya ada dalam film-film kartun, yang didesain dengan sesuka hati dan begitu
mudahnya. Ia adalah taman sungguhan, taman kehidupan yang nyata dalam hidup
kita. Banyak buah yang bisa dipetik darinya, pendidikan, pengalaman dan masih
banyak yang belum kita dapatkan darinya. Namun kita tidak perlu khawatir, ibu
akan memberikan semuanya pada kita. Tinggal menunggu waktunya saja, waktu yang
tepat baginya untuk memberikan buah-buah yang segar yang ada di taman
kehidupannya.
Ia tidak akan sungkan menegur kita
ketika kita merusak taman kita sendiri, dengan kasihnya yang tulus, ia akan
mengajarkan kita bagaimana cara terbaik dalam merawat taman kehidupan kita. Siraman
kasihnya akan menumbuh suburkan bunga-bunga yang masih membutuhkan perawatan ekstra
dari pemiliknya. Ibu adalah perawat taman kehidupan kita yang paling tepat dan
tiada duanya. Ia tahu, walau anaknya kelak sudah beranjak remaja hingga dewasa,
siraman kasihnya masih dibutuhkan, supaya bunga-bunganya tidak layu kekeringan
oleh debu jalanan.
Ia pengelola taman kehidupan yang
handal, ia juga motivator yang unggul. Bagaikan tambang emas yang tiada
habisnya, ibu menjadi aset berharga bagi masa depan kita. Modal awal yang akan
menjadi hasil luarbiasa, yang mengantarkan kita pada kebahagiaan sesungguhnya. Tidak
akan pernah ada cinta yang tulus, setulus cinta seorang ibu pada anaknya. Kita dapat
merasakan sendiri bagaimana cintanya pada kita, ia seperti robot yang siap
mengurus kita setiap waktunya. Robot yang tak pernah mengenal lelah untuk
bekerja, robot yang siap mempersiapkan perubahan untuk masa depan, itulah
gambaran sang ibu dengan usahanya untuk terus memberikan yang terbaik bagi buah
hatinya.
Betapa seorang ibu susah payah
membangun masa depan kita. Kasihnya yang luas tak berbatas, mendorong siapa pun
untuk menghormati kemuliaan hati ibu. Ibu, engkaulah pemimpin yang
sesungguhnya, pemimpin yang sanggup melahirkan pemimpin-pemimpin luarbiasa. Kami
akan selalu mengenangmu disini, di dalam hati ini. Dengan buah kasihmu yang
tertanam dalam taman ini, berusaha membalas budimu sudah menjadi kewajiban bagi
anakmu ini. Semoga kita menjadi anak-anak yang menghadirkan perubahan,
perubahan yang membawa kebanggaan bagimu, ibu.
No comments:
Post a Comment