Bahagia
itu pengorbanan lho!
Hai kawan, akhirnya kita bisa berjumpa
kembali. Kalian masih ingatkan dengan saya, sahabatmu yang tak tahu diri asal
nyerocos aja. Masih ingatkan? Pasti masih donk, karena sahabat seperti saya
memang susah untuk dilupakan. Hehehe... narsis gila! Narsis dikit nggak apa-apa
kan. Eit! Tapi benerkan emang tidak bisa dilupakan dengan menjengkelkan
kalian-kalian semua. Hehehe... Udah ah jangan saling menyalahkan gitu, yang
penting jangan TER-LA-LU, kaya waktu pas jalan-jalan kemaren kita tuh.
Oh iya kawan, saya lupa sama moto saya
berkenalan dengan kalian. Saya kan berniat untuk menyegarkan pikiran kalian
yang sedang dalam keadaan terkena polusi jalanan. Oke lah, hai kawan saya angin
kesegaran yang siap menyegarkan pikiran kalian yang sedang tersumbat oleh
polusi jalanan. Sekarang saya akan mengajak kalian berjalan-jalan kembali
mengarungi jalan kehidupan yang enteng namun bisa saja menjadi mala petaka bagi
kita semua kawan. Contohnya aja nih, seseorang yang sedang berjalan dengan
anggunnya, cie-ciee... anggun nih ye! Eh kalian, malah ngeledek! Inikan sekedar
contoh. Iyo-iyo lah, contoh ya. Euh kalian, yuk kita balik lagi kejalan yang
lurus. nah orang yang tadi sedang berjalan itu, mesti memperhatikan jalannya
kawan. Kalo saja ia tidak memperhatikan, maka apa yang akan terjadi kawan!? Wah
tidak bisa dibayangkan dech apa yang bakal terjadi. Apalagi dia tuh berjalannya
dijalan raya yang kendaraannya teh
sedang ngebut-ngebutnya, karena yang benkendara itu keturunan chef Juna. Lho! Ko
yang keturunan chef Juna bisa ngebut sih!? Bisa atuh, kan berkendaranya diwaktu, jadi harus nyampe ketujuan dalam
waktu yang telah ditentukan. Hehehe...
Udah ah, dari tadi nggak ada yang
nyambung sama judulnya, gimana sih! Oke-oke, tahan dulu bang, sabar ya. Sekarang
kita baru akan berjalan, kan tadi pemanasan dulu sebelum jalan-jalan. Harus ada
pemanasan dulu donk. Udah-udah, jangan dilanjutin, nanti malah panjang lagi
kaya leher jerapah, langsung aja sekarang mah.
Hai kawan, saya angin kesegaran yang
siap menyegarkan pikiran kalian yang telah terkena debu jalanan. Sekarang, saya
mau tanya kalian semua kawan. Apakah kalian ingin bahagia? Kapan bahagia itu
datang? Bagaimana rasanya mendapatkan kebahagiaan itu? Pastinya kalian ingin
bahagia kan, dan kalian pastinya juga ingin setiap hari-hari kalian itu
diselimuti kebahagiaan kan, serta sudah pasti rasanya bahagia itu sangat tidak
bisa digambarkan dengan perkataan kan kawan. Nah sekarang nih, tinggal
berbicara bagaimana cara mendapatkan kebahagiaan itu kawan. Karena kalian semua
ingin hidup kalian bahagia, maka sudah semestinya kalian terjun dalam diskusi
kali ini kawan.
Hai kawan, masih ditempatkah kalian? Jangan
cuekan saya yang memang hanya sebagai angin kesegaran, saya tidak berniat untuk
berbuat baik pada kalian. Namun saya hanya mengajak pada jalan yang bisa kalian
pikirkan kebenarannya. Tau nggak sih kalian kawan, jika kita ingin bahagia, maka
harus ada pengorbanan. Iya nggak? Nggak percaya? Coba deh resapi kebahagiaan
yang telah kalian dapatkan. Contohnya kalian sedang bahagia karena punya gadget baru, dan itu uangnya hasil
,menabung kalian sendiri. wihh anak yang mandiri, alias mandi sendri, hehehe...
viss ah, bercanda, beneran becanda abi
mah. Hey udah ah, masalh gitu aja
diperpanjang, yuk jalan lagi. Nah kawan, kalo saja kalian tidak berkorban untuk
membeli tuh barang baru, kebahagiaan akan datang menghampiri kalian nggak? Nggak
bakalan kan! Maka dari itu kawan, kebahagiaan itu adalah pengorbanan. Dimana kalian
siap berkorban, maka kebahagiaan akan datang menghampiri kalian kawan. Nggak usah
dicari juga bakalan menghampiri kehidupan kalian, asalkan kalian mau untuk
berkorban. Jangan pengen bahagianya aja, berkorbannya enggak, nah itu yang
salah.
Wah kawan, udah adzan dzuhur nih. Saatnya
kita berpisah kawan, karena saya mesti menyegarkan jiwa-jiwa yang lainnya
kawan. Pesan terakhir dari saya sih Cuma satu kawan, yaitu, jagalah pengorbanan
kalian, jika kalian ingin mendapatkan kebahagiaan. Dan inget satu hal kawan,
kalo mau bahagia kita mesti berkorban untuk kebagiaan itu. Serta jangan terus
duduk diatas bangku kelas kalian, inilah dimana saatnya kita beraksi kawan. Kata
band KOTAK sih gitu, saatnya beraksi! Hahaha... saya duluan ya kawan, sampai
jumpa dijalan-jalan selanjutnya. Semoga kalian tersegarkan pikirannya, jangan
bosan ya jalan-jalan sama sahabat kalian yang banyak omongannya ini. Yuk see
you in the next walking.