Sunday, 27 January 2013

Dibalik Angka 21


DIBALIK 21
                Sebuah angka nyatanya tidak bisa dijauhkan dari kehidupan manusia. Siapa yang tidak bisa lepas dari yang namanya hitungan. Mulai dari benda yang sangat diminati semua manusia, yaitu uang, sampai hari yang sangat berkesan dalam jalan kehidupan mereka, seperti tahun dan tanggal. Mereka bisa mengingat dengan baik ketika dihadapkan pada sebuah angka yang mempunyai satu kebutuhan dan kenangan. Walaupun dengan renggang waktu yang lumayan cukup lama, mereka bisa mengingatnya dengan sangat baik. Mungkin sebuah bilangan bisa membantu manusia meningkatkan daya ingatnya. 28 januari 1992 yang lalu. Seorang anak laki-laki terlahir dengan mata sipitnya, yang sekarang telah menginjak angka 21. Namun masih sipit juga, maksudnya! Hehe, bercanda. Lalu ada apa dibalik angka 21?
                21, yang akan dibahas menjadi 2 dan 1, memiliki makna tersendiri dalam benak penulis, entah apa itu menjadi angka keberuntungan atau angka penuh harapan. Banyak kenangan tersimpan dalam setiap langkah bagi si 21, hingga langkah ke-21 sekarang ini. Ada tiga harapan yang bisa membuat salah satu pemilik angka ini lengkap dalam kebahagiaannya. Kata orang jangan terlalu banyak berharap. Tetapi, menurut penulis, harapanlah yang bisa membuat orang termotivasi, sehingga bisa menjadi produktif dalam setiap geraknya. Itulah yang terkandung dalam sebuah harapan. Memang, apa tiga harapan yang bisa membuat pemiliknya benar-banar bahagia?!
                Dibalik angka 2, terdapat dua harapan yang salah satunya telah terkabulkan, Alhamdulillah. Apa ya? Harapan pertama, karena handphonenya tidak lagi bisa diajak kompromi dan diplomasi, maka harapan yang pertama dari pemilik angka 21 ini, yaitu mengharapkan sebuah kebahagiaan lewat a new handphone. Si 21 haruslah banyak bersyukur, kenapa? Karena satu harapan diatas telah dikabulkan dengan merengek pada orang tua untuk a new handphone, hehehe... robbigfirli waliwalidaini warham huma kama robbayani soghiro.si 21 hanya bisa mendo’akannya, insyaallah, dikemudian hari akan membahgiakan mereka. Mengingatkan kembali,  ini membuktikan bahwasannya harapan bisa membuat seseorang termotivasi untuk menjadi produktif.
                Masih sekitar angka 2 dengan harapan yang kedua. Harapan ini lebih condong kedalam impian si 21, memang apa mimpinya? Jika mendengarnya harap jangan tersenyum sedikit pun. Si 21 bermimpi untuk menjadi seorang jurnalis yang menghasilkan karya-karya mumpuni dan dapat diperhitungkan dalam dunia jurnalistik. Hebat bukan! Tetapi, impian ini tidak akan terlepas dari dorongan kedua orang tua dan tentunya rekan-rekan seperjuangan, yang selalu memberikan inspirasi bagi si 21. Oh iya! Kalian harus tahu, bahwasannya setiap dari kalian itu memang memberikan inspirasi yang sangat membangun bagi si 21. Tidak percaya! Lihat si 21 yang selalu tersenyum dan tidak ada lagi ekspresi selain tersenyum, tapi manis bukan senyumnya! Walau dari dalam hati banyak renungan, tapi setelah bertemu kalian selalu saja ada hiburan. Do’akan si 21 meraih mimpinya dan lagi-lagi ini sebuah harapan dan semoga kalian pun dimudahkan untuk mencapai impian kalian. man jadda wajada...
                Hari yang cerah untuk jiwa yang sepi, itulah salah satu lagu dari grup band yang dulunya bernama Peterpan yang kemudian berganti menjadi Noah. Apa hubungannya? Satu harapan lagi yang tersimpan dengan ketelitian dibalik angka 1. Si 21 terkenal pendiam ketimbang rekan-rekan yang lainnya, inilah mengapa harapan yang satu ini selalu tersimpan dengan rapi sehingga tak ada gosip-gosip yang kurang berarti pada diri si 21. Lalu apa harapan terakhirnya? Ingin menjadikan salah seorang yang sudah dekat dengannya menjadi seseorang yang spesial dalam hidupnya, oh... dan tentunya wanita. Oh iya, ada satu pertanyaan yang melayang dari kuping sebelah kanan. Kenapa harapan ini harus dibalik angka 1? Mungkin kalian tahu dari kata spesial. Tentunya yang spesial itu cuma ada satu dan sangat berharga dimana pun, contohnya saja di tukang martabak. Kalau kita memesan yang spesial pasti sangat berharga. Semoga jiwa ini tidak sepi lagi...
                Harapan, harapan dan harapan. Si 21 hanya bisa berharap, dan semoga itu semua menjadi kado terindah dibalik angka 21 dengan sebuah harapan. Yang pastinya tidak akan terlalu banyak berharap, ditakutkan kecewa berlebihan. Kalian juga bisa berharap dangan harapan-harapan yang membuat kalian berkompetisi dalam kerasnya hidup ini. Jangan malu untuk berharap, seperti harapan si 21 yang terakhir yang tersimpan dibalik angka 1. Si 21 Cuma berpesan, dengan harapan kita bisa bergerak dan setelah bergerak pasti kalian akan menjadi seseorang yang produktif, contoh kecilnya saja, si 21 dapat HP baru dengan hikmah berharap. Karena manusia hanya bisa berdo’a dan berusaha yang menentukan hanya yang Maha kuasa dalam harapannya. Be a produktive people in everytime... 
                 

Thursday, 10 January 2013


Miskomunikasi
                Terkadang orang saling menuduh ketika mereka membuat kesalahan dalam berkomunikasi. Hubungan antar sesama memang harus dijaga dengan baik, supaya mereka tidak terjerumus dalam pertentangan yang tidak diinginkan. Komunikasi dengan baik adalah salah satu cara untuk menjaga hubungan baik dengan orang lain, namun terkadang, dalam berkomunikasi ada salah paham diantara satu orang dan orang lain, itu membuat seseorang saling menyalahkan diantara keduanya.
                Dalam kehidupan sehari-hari selalu ada saja yang beristilahkan miskomunikasi. Banyak orang mencoba untuk menghindari situasi ini, tetapi tidak jarang juga mereka yang terkena sebuah situasi yang mudah dilakukan namun sulit untuk diselesaikan ini. Terkadang mereka yang sedang dalam situasi ini selalu memperlihatkannya dengan ekspresi saling menyalahkan satu sama lain, itulah dampak dari sebuah miskomunikasi, terlebih lagi, orang yang menyelesaikan masalah ini dengan mengedepankan ego semata, itu akan sangat sangat sulit dalam penyelesaian akhirnya.
                Bagi seorang manusia, memang tidak bisa dijauhkan dari yang namanya kesalahan, apa lagi terhadap orang lain, tetapi ia juga pasti akan dimaklumi ketika ia berbuat kesalahan dan wajar untuk dimaafkan, seperti halnya dalam masalah miskomunikasi. Masalah tetap saja masalah, tidak ada masalah yang harus diselesaikan dan tidak ada masalah yang tidak harus diselesaikan, semua masalah haruslah dipecah dahulu, sehingga tidak akan menimbulkakn masalah-masalah yang lainnya, begitu juga dengan masalah berkomunikasi, hendaknya kita berhati-hati dalam berkomunikasi, karena jika salah dalam berkomunikasi maka akan menimbulkan hal yang tidak kita inginkan, khususnya dengan orang terdekat kita.
                Dalam miskomunikasi ada yang menguntungkan dan ada juga yang sangat merugikan, namun pastinya banyak hal yang merugikan dibanding dengan sebuah keuntungan. Hanya satu solusi yang bisa kita manfaatkan yaitu pikirkan kembali sebelum disampaikan. Kalimat ini mengajarkan kepada kita bahwasannya, ketika kita ingin menyampaikan sesuatu, khususnya dalam bentuk lisan, maka kita harus memikirkannya kembali sebelum tersampaikan kepada orang yang kita tuju, karena, jika ada yang salah satu saja, itu akan menimbulkan sebuah miskomunikasi dan itu akan menjadi bumerang bagi sipenyampai.
                 Jadi, untuk menghindari masalah miskomunikasi, seorang penyampai harus waspada dan memikirkan kembali hal yang akan disampaikan, sehingga si penerima tidak merasa dirugikan, ketika menerima berita atau kabar dari si penyampai, dan tidak mesti terjadi sebuah masalah yang timbul dari penyampaiannya yang sering disebut dengan istilah miskomunikasi. 

PENDIDIKAN KEDUA


Pendidikan Kedua
            Komunitas menjadikan dirinya sebagai pendidikan kedua setelah pendidikan formal. Dalam sebuah komunitas kita tidak sadar bahwa terdapat sebuah tujuan yang menjadikan manusia sebagai manusia. Ini sama halnya dengan tujuan pendidikan itu sendiri, khususnya di Indonesia. Contohnya saja, dalam komunitas menulis atau jurnalistik, para anggota dari komunitas tersebut menulis, menyajikan dan memberitakan apa yang sedang terjadi disekitar mereka dan berupaya untuk memfasilitasi masyarakat tentang sebuah kejadian. Secara tidak langsung, mereka telah memberikan jalan ajakan untuk sama-sama menjadi manusia seutuhnya.
            Yang paling menakjubkan dari sebuah komunitas, para anggota mereka belajar dengan santai dan sangat menikmati, sepertinya komunitas tersebut dijadikan wadah untuk menyalurkan hobi mereka! Maka darinya, tak jarang dari setiap anggota komunitas mendapatkan satu hal yang menjadi tujuan dari pembelajaran yang santai, selama mereka berada dalam lingkaran komunitas tersebut.  Terdapat sebuah pekerjaan rumah disini, yang amat berat bagi pakar pendidikan. Bagaimana caranya, supaya pendidikan formal menjadi lahan untuk menyalurkan hobi peserta didik. Ini adalah tuntutan, mau tidak mau ini seharusnya dijalankan oleh mereka. Karena fakta dilapangan, banyak peserta didik yang hanya menjadi korban pemaksaan yang mewajibkan mereka duduk dibangku sekolah untuk masa depan yang tidak jelas.
            Bayangkan mereka yang berada dalam sebuah komunitas tertentu yang sudah jelas kemana arahnya. Mereka menikmati proses penyampaian materi, dan mereka terlihat seperti keluarga yang sedang berdiskusi. Berbeda halnya dengan pendidikan formal, guru selalu menjadikan dirinya yang serba tahu. Tidak memecahkan satu masalah yang menjadi problema bagi peserta didiknya. Disini terdapat satu pertanyaan yang sangat mudah untuk dijawab, apa yang salah dengan pendidikan kita?
            Ada yang melirik dan mangatakan “politik yang sedikit banyaknya mengganggu pendidikan kita”. sangat menakjubkan. Memang, sebuah negara tak akan lepas dari yang namanya politik. Politik menjelma menjadi makhluk yang menakutkan bagi setiap orang, bahkan orang yang bisa mempermainkannya. Walau pun tidak sepenuhnya benar, namun seddikit ada benarnya juga. Politik sudah mengikis pendidikan kita. Banyaknya biaya untuk memberikan fasilitas bagi mereka yang kurang mampu, dijadikanya ladang politik yang sudah terlalu banyak mengorbankan mereka yang berprestasi. Tak jarang kita temui, banyak mereka yang berprestasi yang tidak bisa melanjutkan dengan alasan biaya. Pada akhirnya, mereka lari pada sebuah komunitas dan apa yang terjadi? Mereka bisa mengejutkan sekolah-sekolah ternama, bahkan berstandar internasional.
            Indonesia bisa merdeka dari penjajahan belanda, walau hanya dengan bersenjatakan bambu runcing. Begitupun Mereka, walau hanya sebagian, yang tidak ambil diam dengan keadaannya. Semangat kemerdekaan mengalir dalam darah mereka yang terus membuktikan kepada “penjajah pendidikan”. Mengambil satu langkah menjadi anggota sebuah komunitas, memberikannya sejuta harapan. Karena inilah pendidikan kedua sangat membantu bagi mereka yang tidak mampu, dengan didorong keharmonisan sebuah komunitas, mereka menjadikan dirinya merdeka dari penjajahan.