PENGEN JADI ORANG "BESAR"...
"Ka, tolong ambilin daun pisang yang agak lebar ya", pinta mamah sambil menyodorkan pisau untuk memotong dahan pisang.
Pagi itu sekitar pukul 7, anginnya sangat dingin dan memang dingin yang aku rasakan. Angin berhembus sampai membuat bulu kudukku berdiri. "Entah apa yang mesti aku lakukan untuk mengusirnya" kataku sambil duduk diatas kursi sambil menggoyang-goyangkan kaki demi mencari kehangatan. Aku sempat berpikir, kalo orang besar pasti perjuangannya besar pula. Tapi, aku juga ingin besar tapi dengan perjuangan ringan. "Apa bisa ya" pikirku dengan keras. Semoga saja bisa kesampaian.
"Kaka...Kaka" teriak mamah memanggil panggilanku dengan sapaan anak yang paling besar. Sekejap lamunan pun terpecah oleh suara mamahku tercinta, "kalo mamah manggil, pasti ada apa-apa" gumamku. "Iya mah, ada apa?" sautku sambil beranjak dari kursi yang kududuki tadi.
"Ka, tolong ambilin daun pisang yang agak lebar ya" pinta mamah sambil menyodorkan pisau untuk memotong dahan pisang.
"Siap mah, laksanakan! Hehehe" jawabku singkat sambil sedikit bergurau. Kebetulan di pinggir rumahku terdapat lahan kosong, kira-kira cukuplah buat membangun satu rumah lagi. Dan disana terdapat banyak pohon pisang yang tumbuh. Hanya sebentar mencari-cari pohon mana yang berdaun lumayan lebar, akhirnya aku temui satu pohon yang terdapat daun lebar diatasnya. "Wah kayanya lumayan susah buat memotong dahannya" keluhku sambil mencari cara untuk bisa mencapainya.
"Ka, pake kayu yang panjang" saran ayah yang melihatku dari kejauhan yang memang mengetahui mamah menyuruhku untuk mencarikannya daun pisang. "Oh iya yah, pake kayu panjang, terus pisaunya diikat diujung kayu itu ya yah!" jawabku mengiyakan saran ayah. Akhirnya aku cari kayu yang lumayan panjang, dan tidak membutuhkan waktu lama untuk mendapatkannya. Kayu panjang sekitar tiga meter aku temukan, dan mengikatkan pisau diujung kayu tersebut.
Namun, satu kali percobaanku gagal mendapatkan dahan pisang itu, sampai pisau pun terjatuh dan hampir mengenaiku. "Mungkin percobaan yang kedua bisa mendapatkannya" pikirku yang mencoba menyemangatiku. Wah! ternyata gagal lagi, percobaan yang kedua malah hampir memutuskan harapanku akan daun pisang itu. Pisau yang melekat pada kayu malah jatuh sebelum aku tancapkan ke dahan pisang. "Harus gimana lagi ya..." keluhku dengan lelah. "Ah coba saja lagi, kalo nggak dapet ya tinggal bilang saja susah ngedapetinnya" ujarku dengan nada putus asa.
Percobaan yang ketiga ini aku siapkan dengan matang sekali, pisau aku rekatkan dengan kuat pada kayu dan aku sebagai penggerak mesti mengumpulkan tenaga untuk mengangkat kayu itu. Aku tidak mau usahaku sia-sia lagi. "Wah sudah siap nih kayanya, pisau melekat lumayan kuat" ujarku meyakinkan diri.
Setelah aku angkat, dan mencoba untuk memotongkan dahan itu, ternyata, brakk!!! suara dahan pisang jatuh dari ketinggian sekitar tiga meter. Rasa bangga menyelimuti diri saat itu. "Alhamdulillah, akhirnya..." kataku dengan napas lega.
"Mah, ini daun pisangnya. lumayan lebarkan?" tanyaku dengan bangga sambil menyodorkan daun pisang pada mamah. "Aya, makasih ka" jawab mamah berterima kasih.
"Satu tugas dari mamah terselesaikan, dan aku tersadar dengan kejadian tadi, bahwa nggak mudah yah pengen jadi orang besar itu. Buktinya, mau ngambil daun pisang yang agak lebar saja mesti berjuang keras untuk mendapatkannya, jadi mulai sekarang aku harus berjuang keras untuk jadi orang besar! semangat!!!" banggaku sambil menyemangati diriku sendiri.